Kemudian Rosulullah SAW memberikan hukuman kepada sahabat tersebut atas apa yang telah dituduhkan. Sesuai dengan syariat, bagi pencuri yang telah melebihi satu nishab maka hukumannya adalah dipotong tangannya.
Rosulullah SAW pun memerintahkan untuk segera memotong tangan sahabat tersebut. Namun, sahabat tersebut masih saja membantah bahwa ia bukanlah pencuri.
Sesaat sebelum ia dihukum, ia mengangkat kepalanya menatap langit dan berdo’a “Wahai Tuhan dan Penguasaku, Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya aku bukanlah pencuri unta ini !!!”.
Kemudian ia berkata kepada Rosulullah SAW “Wahai Rosulullah, sesungguhnya hukummu adalah hak dan benar, tetapi biarkan unta ini memberitahu tentang kebenaran tentang diriku ?!?”.
Rosulullah SAW lekas menghadap unta itu dan bertanya “Wahai unta, kamu milik siapa ?”.
Tiba-tiba terjadilah suatu keajaiban, unta tersebut pun berbicara layaknya manusia dengan kata yang fasih dan jelas “Wahai Rosulullah, aku milik orang muslim ini (sahabat yang tertuduh). Dan sesungguhnya saksi-saksi itu adalah dusta”.
Mendengar jawaban unta tersebut, Rosulullah pun segera membebaskan sahabat tersebut dari hukuman serta memberikan hukuman bagi para saksi palsu.
Karena merasa penasaran, Rosulullah bertanya kepada sahabat tersebut “Wahai muslim, ceritakan kepadaku apa yang kamu perbuat sehingga Allah memberikan izin unta itu berbicara tentang kebenaranmu ?”.
Sahabat tersebut pun menjawab “Wahai Rosulullah, aku tidak akan tidur di malam hari sebelum aku membaca sholawat kepadamu sebanyak 10 kali”.
Kemudian Rosulullah berkata “Kamu telah selamat dari terpotong tanganmu di dunia, dan kamu akan selamat dari siksa di akhirat nanti karena barokah sholawatmu kepadaku”.
Ya Allah, atas barokah Nabi-Mu yang engkau pilih...turunkanlah rohmat dan magfiroh-Mu kepada kami...!!!
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد
Sumber : Kitab Durrotun Nashihin
Penulis : Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawy.
Penulis : Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khoubawy.
0 komentar: